Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Menkes Budi Dorong Putra Putri Daerah Isi Kekosongan Dokter Spesialis di RSUD M. Yunus

107

Bengkulu, 17 Desember 2025

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendorong pemenuhan dokter spesialis, khususnya dari putra-putri daerah, untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia medis di RSUD M. Yunus Bengkulu. Menurutnya, keberlanjutan layanan kesehatan tidak dapat bergantung pada jumlah dokter yang terbatas, terutama untuk layanan prioritas seperti stroke dan jantung.

“Kalau bisa, dicari putra-putri daerah. Jangan terus bergantung pada dokter dari luar yang bolak-balik. Ini penting agar layanan bisa berkelanjutan,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers Proctoring Clipping Aneurisma dan Digital Subtraction Angiography (DSA) di RSUD M. Yunus, Bengkulu, Rabu (17/12/2025).

Menkes menegaskan setiap layanan medis idealnya ditopang lebih dari satu dokter spesialis agar pelayanan dapat berjalan optimal. Minimal dibutuhkan dua dokter spesialis, dan idealnya tiga, sehingga layanan dapat berjalan selama 24 jam.

Plt Direktur RSUD M. Yunus Herry Permana menyampaikan bahwa saat ini jumlah dokter spesialis dan subspesialis masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan layanan yang terus meningkat.

“Dokter subspesialis kami berjumlah 18 orang, sementara total dokter spesialis sebanyak 45 orang. Namun, untuk beberapa layanan prioritas, jumlah dokter yang mampu melakukan tindakan masih sangat terbatas,” ujarnya.

Herry menambahkan, peningkatan kunjungan pasien, khususnya peserta BPJS Kesehatan, menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit.

“Kunjungan pasien terus meningkat. Untuk layanan jantung, dokter ada lima orang, tetapi yang dapat melakukan tindakan intervensi baru dua orang,” katanya.

Wakil Gubernur Bengkulu Mian mengakui kekurangan dokter spesialis merupakan persoalan serius yang dihadapi RSUD M. Yunus sebagai rumah sakit rujukan provinsi. Ia berharap adanya dukungan konkret dari pemerintah pusat.

“Jumlah dokter spesialis masih sangat kurang. Kami berharap pasca kunjungan Pak Menteri ada asistensi atau penugasan dokter spesialis pembantuan ke RSUD M. Yunus,” ujarnya.

Selain penambahan sumber daya manusia, Mian menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.

“Kami membutuhkan pendampingan agar dari sisi keterampilan, kinerja, dan pelayanan dapat berjalan maksimal,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyoroti pentingnya sistem remunerasi yang layak bagi dokter spesialis agar mereka dapat fokus bekerja di rumah sakit pemerintah.

“Dokter spesialis harus dibayar cukup. Kalau tidak, mereka akan berpindah-pindah tempat praktik,” tegasnya.

Menkes menambahkan bahwa pemerintah pusat akan terus mengupayakan pemenuhan alat kesehatan, namun kesiapan sumber daya manusia tetap menjadi faktor kunci dalam penguatan layanan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Previous Article
Layanan Stroke Lanjut Hadir di Bengkulu, RSUD M. Yunus Jalani Proctoring Clipping Aneurisma

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Ministry of Health Republic of Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said, Block X-5, Kav. 4–9
South Jakarta 12950
Indonesia

FOLLOW US:

© 2025