Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Bersatu Melawan Malaria: Seruan Indonesia untuk Mengakhiri Malaria Diluncurkan pada Pertemuan Asia Pasifik Eliminasi Malaria

35

Siaran Pers Bersama Kemenkes-APLMA

Bali, 17 Juni 2025

Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), sukses menyelenggarakan 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination pada 16–17 Juni 2025 di Bali. Mengusung tema “Unity in Action, Towards Zero Malaria”, pertemuan ini menghimpun lebih dari 250 peserta, termasuk para pemimpin politik, Menteri Kesehatan, institusi kesehatan global, dan pakar teknis, guna menegaskan kembali komitmen kolektif kawasan untuk mengeliminasi malaria pada tahun 2030.

Summit ini dipimpin oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Yang Terhormat Budi Gunadi Sadikin, dan menampilkan pidato kunci dari Yang Mulia Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Republik Indonesia sekaligus Special Advisor APLMA. Pertemuan ini turut dihadiri oleh para Menteri Kesehatan dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Timor-Leste, Vanuatu, dan Pakistan, serta pejabat tinggi dari Bangladesh, India, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Nepal, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Inggris, dan Vietnam.

Tokoh dan mitra kesehatan global turut hadir dalam diskusi, termasuk Dr. Saia Ma’u Piukala, Direktur Regional WHO untuk Wilayah Pasifik Barat; Dr. Lucas De Toca, Duta Besar Kesehatan Global dari DFAT Australia; Christopher Elias, Presiden Divisi Pengembangan Global dari Gates Foundation; Peter Sands, Direktur Eksekutif The Global Fund; Dr. Eduardo Banzon, Direktur Tim Praktik Kesehatan, Kantor Pembangunan Manusia dan Sosial, Grup Sektor ADB; dan Lady Roslyn Morauta, Ketua Dewan The Global Fund. Kehadiran mereka, bersama pejabat tinggi pemerintahan, direktur program malaria nasional, dan pakar teknis, menunjukkan kesatuan tekad kawasan dalam memberantas malaria.

Dalam pidato yang disampaikan oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menekankan pentingnya kolaborasi regional: “Acara ini bukan sekadar pertemuan. Ini merupakan penegasan kembali atas komitmen kolektif kita. Tidak ada tempat di mana semangat kerja sama ini lebih penting selain di kawasan Indo-Pasifik Tengah. Kita memiliki keahlian teknis, inovasi, dan momentum regional untuk meraih keberhasilan, karena setiap nyawa yang terselamatkan, setiap komunitas yang terlindungi, setiap anak yang tumbuh tanpa malaria adalah sebuah kemenangan bagi kemanusiaan.”

Dalam sambutan pembuka, Menteri Budi menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk mencapai eliminasi. Ia menyampaikan, “Malaria bukan sekadar isu Kesehatan, ini adalah isu pembangunan. Untuk benar-benar mengeliminasi malaria, kita harus melampaui sektor kesehatan. Itulah sebabnya Indonesia meluncurkan Indonesia’s Call to End Malaria Initiative (ICMI) untuk menggerakkan dukungan dari seluruh sektor pemerintah dan masyarakat. Dengan kepemimpinan yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik, kita akan membawa solusi berkelanjutan, terutama di wilayah-wilayah terdampak seperti Papua.”

Di sela-sela Summit, Menteri Budi bersama Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk memimpin forum tingkat tinggi dengan para gubernur Papua, yang menghasilkan penandatanganan Komitmen Gubernur dan dukungan terhadap pembentukan Konsorsium Malaria Papua, sebuah wadah baru untuk menyatukan kepemimpinan daerah dan pemangku kepentingan lintas sektor dalam menangani malaria di wilayah tersebut.

Untuk memperkuat momentum regional, Indonesia dan Papua Nugini juga memprakarsai Rencana Aksi Bersama Bilateral guna memperkuat kerja sama lintas batas, dengan menjamin koordinasi yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan. Summit juga mencatat kemajuan Inisiatif EDEN, yang disahkan pada 2024 oleh lima negara dengan beban tinggi, serta hasil pertemuan koordinasi regional pertamanya, termasuk strategi mobilisasi sumber daya bersama yang menargetkan wilayah endemis tinggi yang disepakati di sela-sela Summit.

Menteri Budi juga meluncurkan Chairman’s Statement dari Summit ini, yang merangkum hasil-hasil utama dan menegaskan kembali komitmen terhadap aksi nasional, pendanaan berkelanjutan, termasuk kemitraan dengan ADB, serta prioritas regional seperti ketahanan terhadap perubahan iklim, malaria zoonosis, dan resistensi obat. Pernyataan ini juga menyerukan dukungan berkelanjutan dari mitra global dan sektor swasta guna mencapai Asia Pasifik bebas malaria pada tahun 2030.

Dengan waktu yang hanya tersisa lima tahun untuk mencapat target global SDGs guna eliminasi malaria pada 2030, KTT Pemimpin Asia Pasifik ke-9 telah menjadi wadah strategis untuk memperlihatkan kemajuan kawasan, inovasi, serta pembaruan komitmen. APLMA dan Pemerintah Indonesia bersama para menteri kesehatan, pemimpin kesehatan global, serta para pakar yang hadir, menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat ketahanan kesehatan kawasan dan mempercepat tercapainya Asia Pasifik bebas malaria.

Pertanyaan Media:
Izzairin Swandi
Manajer Komunikasi
Asia Pacific Leaders Malaria Alliance
[email protected]

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

===

United Against Malaria: Indonesia’s Call to End Malaria Initiative Unveils at 9th Leaders’ Summit

Bali, 17 June 2025 – The Government of Indonesia, in partnership with the Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), successfully hosted the 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination on 16–17 June 2025 in Bali. Under the theme “Unity in Action, Towards Zero Malaria”, the Summit brought together over 250 participants, including political leaders, health ministers, global health institutions, and technical experts, to reaffirm the region’s collective commitment to eliminate malaria by 2030.

The Summit was hosted by Indonesia’s Minister of Health, Hon. Budi Gunadi Sadikin, and featured keynote remarks by H.E. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, 6th President of Indonesia and Special Advisor to APLMA. It brought together Ministers of Health from Papua New Guinea, Solomon Islands, Timor-Leste, Vanuatu, and Pakistan, alongside high official representatives from Bangladesh, India, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Nepal, South Korea, Sri Lanka, Thailand, the United Kingdom, and Vietnam.

Prominent global health leaders joined the discussions, including Dr. Saia Ma’u Piukala, World Health Organization Regional Director for the Western Pacific; Dr. Lucas De Toca, Ambassador for Global Health DFAT Australia; Christopher Elias, President of Global Development of the Gates Foundation; Peter Sands, Executive Director of the Global Fund; Dr. Eduardo Banzon, Director of Health Practice Team, Human and Social Development Office, ADB’s Sectors Group; and Lady Roslyn Morauta, Board Chair of The Global Fund. Their presence, alongside senior government officials, national malaria program directors, and technical experts, underscored a strong and united front in the region’s fight against malaria.

Delivering the keynote address, H.E. Former President Yudhoyono stressed the importance of regional collaboration, he said, “This summit is more than a meeting. It is a reaffirmation of our collective commitment. And nowhere is this spirit of cooperation more vital than in the Central Indo-Pacific region. We have the technical expertise, the innovation, and the regional momentum to succeed, because every life saved, every community protected, every child who grows up free from malaria, is a victory for humanity.”

In his welcome remarks, Minister Budi emphasized Indonesia’s steadfast commitment to achieve elimination. He said, “Malaria is not just a health issue, it is a development issue. To truly eliminate malaria, we must go beyond the health sector. That’s why Indonesia launched the Indonesia Call to End Malaria Initiative, to mobilize whole of government, whole of society support. Through stronger leadership and better coordination, we will bring lasting solutions to our most affected regions, especially Papua.”
On the sidelines, Minister Budi and Vice Minister for Home Affairs Ribka Haluk co-chaired a high-level forum with Papua’s governors, resulting in the signing of a Governors’ Commitment and the endorsement of the Papua Malaria Consortium, a new platform to unify provincial leadership and multisectoral stakeholders in tackling malaria in the region.

Furthering regional momentum, Indonesia and Papua New Guinea initiated a Bilateral Joint Action Plan to strengthen cross-border collaboration, ensuring coordinated efforts grounded in mutual respect and shared benefit. The Summit also welcomed the progress of the EDEN Initiative, endorsed in 2024 by five high-burden countries, and the outcomes of its first Regional Coordination Meeting, including a joint resource mobilization strategy targeting high-endemic areas which is agreed in the sideline of the Summit.

Minister Budi also unveiled the Chairman’s Statement of the Summit, capturing key outcomes and reaffirming commitments to national action, sustainable financing, including partnerships with ADB, and regional priorities such as climate resilience, zoonotic malaria, and drug resistance. The Statement calls for sustained global and private sector engagement to achieve a malaria-free Asia Pacific by 2030.

With five years remaining to meet the global malaria elimination goal, the 9th Asia Pacific Leaders’ Summit served as a critical platform to showcase progress, strengthen partnerships, and accelerate action toward a malaria-free future.

-Ends –

Media Queries:
Izzairin Swandi
Communications Manager
Asia Pacific Leaders Malaria Alliance
[email protected]

This press release is issued by the Bureau of Communications and Public Information, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. For more information, please contact Halo Kemenkes via hotline at 1500-567, SMS at 081281562620, or email at [email protected].

Head of the Bureau of Communications and Public Information

Aji Muhawarman, ST, MKM

Artikel Sebelumnya
SBY: Saya Yakin Pemerintah Indonesia Bisa Tuntaskan Malaria
Artikel Selanjutnya
Global Fund: Nyamuk Tak Kenal Batas Negara

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025