Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Nyeker di Pasar Bisa Kena Leptospirosis: Waspadai Risiko yang Tak Terlihat

52

Beberapa orang mungkin merasa nyaman berjalan tanpa alas kaki alias nyeker, terutama di lingkungan yang mereka anggap sudah biasa, seperti pasar tradisional atau sekitar rumah. Namun, kebiasaan ini bisa menjadi jalan masuk bagi penyakit berbahaya yang sering tak disadari: Leptospirosis.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang umumnya ditemukan dalam urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus. Bakteri ini bisa bertahan di lingkungan lembap dan basah, seperti genangan air, tanah becek, atau saluran air yang kotor—semuanya sangat umum ditemukan di pasar tradisional.

Saat berjalan tanpa alas kaki di area yang terkontaminasi, bakteri leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil pada kulit atau bahkan melalui pori-pori kulit yang sehat, terutama jika kulit telah terpapar lama pada air kotor. Risiko meningkat signifikan jika kaki menyentuh air atau lumpur yang tercemar urin tikus.

Leptospirosis bisa menimbulkan gejala yang mirip flu, seperti:

* Demam tinggi mendadak
* Nyeri otot, terutama betis dan punggung
* Mata merah
* Mual dan muntah
* Diare
* Kuning pada kulit dan mata (pada kasus berat)

Dalam kasus parah, penyakit ini bisa menyebabkan gagal ginjal, meningitis, atau bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Meski tidak semua pasar berbahaya, banyak pasar tradisional di Indonesia masih memiliki sanitasi yang buruk. Genangan air, saluran yang mampet, dan sampah yang menumpuk menjadi tempat ideal bagi bakteri leptospira berkembang. Terlebih lagi, kehadiran tikus di area pasar bukan hal yang jarang.

Langkah pencegahan leptospirosis sebenarnya cukup sederhana, namun sering diabaikan. Berikut tipsnya:

1. Gunakan alas kaki setiap kali berada di luar rumah, terutama di tempat lembap dan kotor.
2. Hindari menyentuh genangan air atau lumpur dengan tangan atau kaki tanpa perlindungan.
3. Jaga kebersihan lingkungan, terutama dari tikus dan genangan air.
4. Jika terkena air banjir atau genangan, segera cuci kaki dengan sabun dan air bersih.
5. Bila mengalami gejala mencurigakan setelah terpapar lingkungan berisiko, segera periksa ke fasilitas kesehatan.

Leptospirosis sering disebut sebagai penyakit 'seribu wajah' karena gejalanya mirip dengan berbagai penyakit lain, seperti demam berdarah atau tifus. Sayangnya, karena keterlambatan diagnosis, banyak pasien baru ditangani setelah infeksi mencapai tahap berat.

Nyeker memang terlihat sepele, bahkan terasa nyaman bagi sebagian orang. Namun, di tempat yang penuh risiko seperti pasar, kebiasaan ini bisa berujung pada penyakit serius. Gunakan alas kaki, jaga kebersihan, dan waspadai gejala-gejala awal leptospirosis.

Karena ketika kesehatan dipertaruhkan, kenyamanan sesaat tak sebanding dengan bahaya yang mengintai.

Artikel Sebelumnya
Evaluasi Pelayanan Kesehatan: Pemerintah Diminta Perkuat Rasio Tenaga Medis di Kloter dan Hotel Jemaah Haji
Artikel Selanjutnya
Perawatan Kesehatan Rasa Liburan, Bali Kini Punya Pusat Wellness Berstandar Internasional

RILIS KEMENTERIAN KESEHATAN


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025