Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Cegah Komplikasi, Selamatkan Nyawa Lewat Cek Kesehatan Gratis

102

Jakarta, 17 Oktober 2025 

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini untuk mencegah penyakit kronis dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular. Hal ini disampaikan dalam acara temu media membahas program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto (17/10).

Dalam paparannya, Prof. Dante menjelaskan bahwa pembiayaan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, selalu mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi (GDP).

“Inflasi kesehatan selalu meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi di semua negara, dan tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan usia harapan hidup,” ujarnya.

Sebagai perbandingan, Prof. Dante menyebutkan bahwa di Amerika Serikat, pembiayaan kesehatan per individu mencapai 11.000 dolar per tahun dengan angka harapan hidup 78 tahun. Di Jepang, pembiayaan sebesar 4.400 dolar per individu menghasilkan harapan hidup hingga 84 tahun.

“Sementara di Indonesia, pembiayaan kesehatan per individu baru sekitar 150 dolar per tahun, dengan angka harapan hidup 71 tahun. Artinya, kita harus lebih efisien dan cerdas dalam membelanjakan pembiayaan kesehatan untuk bisa memperpanjang usia harapan hidup,” jelasnya.

Untuk mencapai hal tersebut, kata Wamenkes, kuncinya adalah deteksi dini terhadap penyakit penyebab kematian tertinggi seperti jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.

“Caranya sederhana: lakukan pemeriksaan kesehatan sebelum komplikasi terjadi. Itulah dasar dari inisiatif Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas oleh Bapak Presiden,” tutur Prof. Dante.

Hingga pertengahan Oktober 2025, program Cek Kesehatan Gratis telah mencatat 44.910.083 pendaftar, dengan 41.899.205 orang hadir dan mendapatkan pelayanan di seluruh Indonesia. Cakupan ini mencerminkan antusiasme dan kesadaran masyarakat yang terus meningkat terhadap pentingnya deteksi dini penyakit.

“Angka ini luar biasa. Lebih dari 41 juta masyarakat sudah mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis. Ini menunjukkan gerakan pencegahan penyakit sudah mulai menjadi budaya,” ujar Wamenkes.

Dari hasil pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis di berbagai daerah, Kemenkes menemukan sejumlah temuan penting di setiap kelompok usia. Pada bayi baru lahir, penyebab kematian tertinggi adalah berat badan lahir rendah. Pada anak-anak sekolah, masalah utama adalah kesehatan gigi dan kurangnya aktivitas fisik yang memicu obesitas.

“Kita menghadapi dua sisi ekstrem: di satu sisi masih ada anak-anak stunting, di sisi lain mulai muncul anak-anak obesitas, terutama di kota besar,” kata Wamenkes.

Untuk kelompok usia dewasa, sekitar sepertiga populasi mengalami obesitas, baik berdasarkan berat badan maupun lingkar perut.

“Kalau lingkar perut laki-laki di atas 90 cm dan perempuan di atas 80 cm, itu artinya risiko penyakit jantung meningkat tajam. Obesitas ini menjadi faktor risiko utama penyakit tidak menular,” jelasnya.

Sementara pada kelompok lanjut usia, tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi temuan paling dominan.

“Yang menarik, sebagian besar kasus hipertensi dan diabetes baru diketahui saat pemeriksaan dilakukan. Sebanyak 70 persen penderita diabetes dan tiga kali lipat penderita hipertensi sebelumnya tidak tahu bahwa mereka sakit. Artinya, deteksi dini lewat Cek Kesehatan Gratis ini sangat efektif untuk menemukan kasus tersembunyi,” ungkap Prof. Dante.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini bukan hanya menemukan penyakit, tetapi mencegah masyarakat jatuh dalam kondisi berat yang membutuhkan biaya besar seperti stroke, gagal ginjal, atau serangan jantung.

“Kalau kita bisa tahu lebih awal, kita bisa mencegah orang jatuh ke komplikasi yang berat. Ini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menyelamatkan pembiayaan kesehatan nasional,” tegasnya.

Di akhir sesi, Wamenkes mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk berperan aktif menyosialisasikan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala.

“Tolong bantu sampaikan ke masyarakat bahwa cek kesehatan itu bukan untuk orang sakit, tapi supaya mereka tidak sakit. Kalau masyarakat sadar periksa sebelum sakit, angka kematian bisa turun, dan Indonesia akan menjadi negara yang lebih sehat,” tutup Prof. Dante.

___

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

#setahunberdampak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Previous Article
Program Quick Win Presiden Prabowo: 15 RSUD siap Naik Kelas Siap Beroperasi
Next Article
Menkes Budi: Penyakit Menular Lebih Mematikan dari Perang, TNI harus terlibat

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025